Berikut ini adalah Budidaya Jamur
Tiram:
A. Tahap membuat media bibit induk jamur tiram:bing
A. Tahap membuat media bibit induk jamur tiram:bing
- Bahan medianya yang berupa biji-bijian atau campuran serbuk gergajian albusia (SKG) ditambah biji millet 1 (42%) : 1 (42%). Bahan baku ini adalah yang terbaik.
- Bahan baku dicuci dan direbus selama 30 menit menggunakan pressure cooker atau panci.
- Bahan baku tersebut ditiriskan dengan ayakan. Tambahkan 1% kapur (CaCl3), 1% gypsum (CaSO4), vitamin B kompleks (sangat sedikit) dan atau 15 persen bekatul. Kadar air 45-60 % dengan penambahan air sedikit dan pH 7.
- Langkah keempat, bahan baku tersebut lalu didistribusikan ke dalam baglog polipropilen atau botol susu atau botol jam pada hari itu juga. Perbotol diisi 50-60% media bibit, disumbat kapas/kapuk, dibalut kertas koran/alumunium foil.
- Sterilisasi dalam autoclav selama 2 jam atau pasteurisasi 8 jam pada hari itu juga. Temperatur autoclave 121 derajat C, tekanan 1 lb, selama 2 jam. Temperatur pasteurisasi 95 derajat C.
- Lakukan inokulasi dengan laminar flow satu hari kemudian. Setelah suhu media bibit turun sampai suhu kamar dilakukan inokulasi bibit asal biakan murni pada media PDA (sebanyak 2-3 koloni miselium per botol bibit).
- Inkubasi (pertumbuhan miselium 15-21 hari) pada ruang inkubasi/inkubator, suhu 22-28 derajat C.
- Botol atau baglog isi bibit dikocok setiap hari, dua hingga tiga kali. Hal ini dilakukan agar pertumbuhan miselium bibit jamur merata dan cepat
serta media bibit tidak
menggumpal/mengeras.
·
Kesembilan, bibit induk dipenuhi miselium jamur dengan ciri pertumbuhan
miselium jamur kompak dan merata.
·
Jamur tersebut digunakan sebagai inokulan/bibit induk/bibit sehat
perbanyakan ke 1 dan ke 2. Bibit ini disimpan dalam lemari pendingin selama 1
tahun, bila tidak akan segera digunakan.
B. Memproduksi jamur tiram (Pleurotus spp):
B. Memproduksi jamur tiram (Pleurotus spp):
1.
Siapkan serbuk kayu gergajian
albasia. Rendam selama 0-12 jam (bergantung pada spesies/strain serbuk kayu
yang digunakan).
2.
Tiriskan sampai tidak ada air, pada
hari itu juga dengan mengunakan saringan kawat atau ayakan kawat.
3.
Membuat subtrat/media tumbuh, pada
hari itu juga. Tambahkan 5-15 % bekatul atau polar (bergantung pada
spesies/strain yang digunakan), 2% kapur (CaCO3), 2% gypsum (CaSO4) dan air
bersih, diaduk merata, kadar air substrat 65%, pH 7.
4.
Distribusikan kedalam baglog polipropilen
pada hari itu juga. Padatkan dalam wadah tersebut, beri lubang bagian tengah,
dipasang mulut cincin pralon, kemudian ditutup dengan kapas/kertas minyak.
5.
Sterilisasi/pasteurisasi, satu hari
kemudian. Simpan dalam kamar uap atau kukus dalam drum dengan suhu media di
dalam baglog 95-120 derajat C selama 1-3 kali 8 jam bergantung pada jumlah
substrat yang akan di pasteurisasi.
6.
Inokulasi substrat dengan spawn di
ruang inokulasi. Setelah suhu baglog substrat turun sampai suhu kamar,
inokulasikan bibit pada substrat dalam laminar flow. Bibit 10-15gr/kg substrat.
7.
Inkubasi baglog substrat
(pertumbuhan miselium 15-30 hari). Rumah jamur/kubung/ruang inkubasi dijaga
tetap kering dan bersih, suhu 22-28 derajat C tanpa cahaya.
8.
Baglog substrat dibuka cincin dibuka
(7-15 hari kemudian). Cara membuka berbeda-beda, tergantung jenis jamur kayu
yang digunakan.
9.
Baglog disusun di rak dalam rumah
jamur (pertumbuhan jamur 10-15 hari kemudian, tumbuh pin head/bakal tumbuh
buah). Bakal tumbuh buah tersebut disiram air bersih agar jamur tumbuh. Untuk
jamur tiram, yang disiram rumah jamurnya. Untuk jamur kuping penyiraman
langsung pada substrat sampai basah kuyup. Suhu rumah jamur 16-22 derajat C RH
: 80-90 %.
10. Panen jamur tiram/kuping. Panen kurang dari 9 kali dalam
waktu kurang dari 1,5 bulan tergantung cara pemeliharaan/penyiraman jamur dan
kebersihan kubung. Atau sisa panen 2-5 kali seminggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar