google
Cara
membuat pupuk organic
200 kg hijau daun atau sampah dapur.
10 kg dedak halus.
¼ kg gula pasir/gula merah.
¼ liter bakteri.
200 liter air atau secukupnya.
Cara Pembuatan:
1. Hijau daun atau sampah dapur dicacah dan dibasahi.
2. Campurkan dedak halus atau bekatul dengan hijau daun.
3. Cairkan gula pasir atau gula merah dengan air.
4. Masukkan bakteri ke dalam air. Campurkan dengan cairan gula pasir atau gula
merah. Aduk hingga rata.
5. Cairan bakteri dan gula disiramkan pada campuran hijau daun/sampah+bekatul.
Aduk sampai rata, kemudian digundukkan/ditumpuk hingga ketinggian 15-20 cm dan
ditutup rapat.
6. Dalam waktu 3-4 hari pupuk hijau sudah jadi dan siap digunakan.
Maka dari itu, langkah yang terbaik adalah menggunakan pupuk organik untuk menjaga
pertumbuhan tanaman
Pupuk adalah salah satu penunjang yang sangat penting dalam kelangsungan
pertumbuhan tanaman. Namun banyaknya pupuk kimia yang beredar justru
membahayakan tanaman serta pengkonsumsinya
Cara Pembuatan Bokhasi
Bokashi cukup mudah dibuat sendiri.
1. Cara pembuatan bokashi jerami.
Bahan :
1. Jerami, dipotong sepanjang 5-10 cm (20 bagian)
2. Dedak (1 bagian)
3. Sekam (20 bagian)
4. Gula pasir (5 sendok makan)
5. EM4 (5 semdok makan)
6. Air (20 liter)
Cara pembuatan :
1. Larutkan EM4 dan gula kedalam air
2. Campur jerami, sekam dan dedak sampai merata
3. Siram adonan dengan larutan EM 4 sampai kandungan air adonan mencapai 50 %
atau bila adonan dikepal air tidak menetes dari adonan, dan bila kepalan
dilepas adonan akan megar.
4. Adonan digundukkan di atas ubin kering dengan ketinggian 15-20 cm kemudian
ditutup dengan karung goni selama 3-4 hari.
5. Suhu adonan dicek setiap 5 jam sekali. Pertahankan suhu adonan 40-50 o C,
bila suhu lebih dari 50 o C karung penutup dibuka lalu adonan dibolak-balik
kemudian kembali ditutup.
6. Setelah 4 hari bokashi selesai terfermentasi dan dapat digunakan sebagai
pupuk.
Bahan-bahan organik lainnya dapat dibuat bokashi dengan campuran bahan serta
cara membuat seperti diatas. Dapat pula dibuat bokashi ekspres (matang dalam 24
jam) dengan komposisi bahan sbb:
2. Bokashi jadi (20 bagian)
Jerami/daun kering/sekam/serbuk gergaji atau bahan lain yang dapat difermentasi
(20 bagian)
Dedak (2 bagian)
Gula pasir (5 sendok makan)
Air (20 liter)
Cara membuat sama dengan di atas.
Cara Penggunaan
Bokashi dapat disebar merata di atas permukaan tanah dengan dosis 3-4
genggam /meter persegi. Pada tanah yang kurang subur dapat diberikan lebih
banyak. Kemudian tanah dicangkul atau dibajak, untk mencampurkan bokashi. Pada
tanag sawah pemberian bokahi dilakukan pada saat pembajakan dan setelah tanaman
berumur 14 hari dan 1 bulan. Setelah bokashi disebar, semprotkan 2 cc EM4/Liter
air ke dalam tanah. Seminggu kemudian bibit siap ditanam.
Untuk tanaman buah-buahan, bokashi disebar merata di permukaan
tanah/perakaran tanaman. Penyiraman dengan EM 4 (2 cc EM4/Liter ) dilakukan
tiap 2 minggu sekali.
1. Kompos Jadi Siap
Pakai
Kompos alami banyak terdapat di lahan-lahan yang sebelumnya menjadi tempat
pembangan sampah organik. Untuk mendapatkannya :
- Gali tumpukan sampah (garbage atau sampah
lapuk) yang sudah seperti tanah
- Pisahkan dari bahan-bahan yang tidak dapat
lapuk
- Jemur sampai kering, lalu ayak
- Bubuhkan 50 - 100 gram belerang untuk
setiap 1 kg tanah sampah.
Bahan:
- 2 1 /4 hingga 4 m3 sampah lapuk (garbage)
- 6,5 m3 kulit buah kopi
- 750 kg kotoran ternak memamah biak (± 50
kaleng ukuran 20 liter)
- 30 kg abu dapur atau abu kayu
Cara
Membuat
- Buatlah bak pengomposan dari bak semen.
Dasar bak cekung dan melekuk di bagian tengahnya. Buat lubang pada salah
satu sisi bak agar cairan yang dihasilkan dapat tertampung dan
dimanfaatkan.
- Atau buatlah bak pengomposan dengan
menggali tanah ukuran 2,5 x 1 x 1 m (panjang x lebar x tinggi). Tapi
hasilnya kurang sempurna dan kompos yang dihasilkan berair dan lunak.
- Aduk semua bahan menjadi satu kecuali abu.
Masukkan ke dalam bak pengomposan setinggi 1 meter, tanpa dipadatkan
supaya mikroorganisme aerob dapat berkembang dengan baik. Kemudian taburi
bagian atas tumpukan bahan tadi dengan abu.
- Untuk menandai apakah proses pengomposan
berlangsung dengan balk, perhatikan suhu udara dalam campuran bahan.
Pengomposan yang baik akan meningkatkan suhu dengan pesat selama 4 - 5
hari, lalu segera menurun lagi.
- Tampunglah cairan yang keluar dari bak
semen. Siram ke permukaan campuran bahan untuk meningkatkan kadar nitrogen
dan mempercepat proses pengomposan.
- 2 - 3 minggu kemudian, balik-balik bahan
kompos setiap minggu. Setelah 2 -3 bulan kompos sudah cukup matang.
- Jemur kompos sebelum digunakan hingga
kadar airnya kira-kira 50 -60 % saja.
- Kalau di daerah kita tidak tersedia kulit
buah kopi, cara ke II dapat diadaptasi dengan menggantikan kulit buah kopi
dengan hijauan seperti Iamtoro ataulainnya.
2. Kompos Sistem
Bogor
Bahan
:
- Sampah mudah lapuk (garbage)
- Jerami yang sudah bercampur dengan kotoran
dan air kencing ternak.
- Kotoran ternak memamah biak
- Abu dapur atau abu kayu
Cara Membuat:
- Timbuni campuran jerami dan sampah
setinggi 25 cm di atas bedengan berukuran 2,5 x 2,5 meter.
- Timbun lagi campuran kotoran dan air
kencing ternak di atas timbunan tadi tipis-tipis dan merata.
- Timbun lagi campuran jerami dan
sampah-sampah setinggi 25 cm.
- Tutup lagi dengan campuran kotoran dan
kencing ternak.
- Timbun bagian paling atas dengan abu
sampai setebal ± 10 cm.
- Balik-balik campuran bahan kompos setelah
berlangsung 15 hari, 30 hari dan 60 hari.
- Setelah di proses selama 3 bulan kompos
biasanya cukup matang.
- Agar pengomposan berhasil, buatlah atap
naungan di atas bedengan pengomposan sebab air hujan dan penyinaran
langsung matahari dapat menggagalkan proses pengomposan.
3. Kompos Sistem
Terowongan Udara
Membuat kompos dengan sistem terowongan udara, yaitu dengan menumpukkan
daun-daun, potongan rumput dan bahan lain di atas segitiga panjang yang terbuat
dari bambu atau kayu.
Bahan
:
- Daun, rumput
- Sampah organik
Cara membuat:
- Buat terowongan segitiga.
- Terowongan udara terbuat dari bambu atau
kayu berukuran kira kira : tinggi 20 cm, panjang 1.5 - 2 meter. Buatlah
dua buah dan letakkan berdampingan.
- Tumpuklah daun dan bahan yang lain
diatas satu terowongan udara & biarkan yang satunya.
- Tambahkan bahan & siram dengan air
secara teratur setiap hari agar tumpukan tetap lembab.
- Setelah bagian bawah mulai menghitam
(seperti tanah), baliklah tumpukan keatas terowongan udara yang satunya.
Tumpuk bahan yang baru di atas terowongan yang lama.
- Jaga kelembaban tumpukan dengan
menyiramnya secara teratur & biarkan sampai menjadi kompos (kira-kira
6 minggu atau warnanya kehitaman semua).
- Setelah bahannya menjadi kompos, bisa
digunakan untuk kebun. Ulangi lagi proses diatas, supaya anda selalu punya
kompos.
- Kompos yang anda buat sendiri ini bisa
digunakan untuk kesuburan tanah dan kesehatan tanaman anda.
4. Kompos Rumah Tangga
Sampah organik secara alami akan mengalami peruraian oleh berbagai jenis
mikroba, binatang yang hidup di tanah, enzim dan jamur. Proses penguraian ini
memerlukan kondisi tertentu, yaitu suhu, udara dan kelembaban.
Makin cocok kondisinya, makin cepat pembentukan kompos, dalam 4 – 6 minggu
sudah jadi. Apabila sampah organic ditimbun saja, baru berbulan-bulan kemudian
menjadi kompos. Dalam proses pengomposan akan timbul panas krn aktivitas
mikroba. Ini pertanda mikroba mengunyah bahan organic dan merubahnya menjadi
kompos. Suhu optimal untk pengomposan dan harus dipertahankan adalah
45-65C.Jika terlalu panas harus dibolak-balik, setidak-tidaknya setiap 7 hari.
Bahan
- Di dalam rumah ( ruang keluarga, kamar
makan ) dan di depan dapur disediakan 2 tempat sampah yang berbeda warna
untuk sampah organic dan sampah non-organic.
- Diperlukan bak plastic atau drum bekas
untuk pembuatan kompos. Di bagian dasarnya diberi beberapa lubang untuk
mengeluarkan kelebihan air. Untuk menjaga kelembaban bagian atas dapat
ditutup dengan karung goni atau anyaman bambu.
- Dasar bak pengomposan dapat tanah atau
paving block, sehingga kelebihan air dapat merembes ke bawah. Bak
pengomposan tidak boleh kena air hujan, harus di bawah atap.
Cara
Membuat
- Campur 1 bagian sampah hijau dan 1 bagian
sampah coklat.
- Tambahkan 1 bagian kompos lama atau
lapisan tanah atas (top soil) dan dicampur. Tanah atau kompos ini
mengandung mikroba aktif yang akan bekerja mengolah sampah menjadi kompos.
Jika ada kotoran ternak ( ayam atau sapi ) dapat pula dicampurkan .
- Pembuatan bisa sekaligus, atau selapis
demi selapis misalnya setiap 2 hari ditambah sampah baru. Setiap 7 hari
diaduk.
- Pengomposan selesai jika campuran menjadi
kehitaman, dan tidak berbau sampah. Pada minggu ke-1 dan ke-2 mikroba
mulai bekerja menguraikan membuat kompos, sehingga suhu menjadi sekitar
40C. Pada minggu ke-5 dan ke-6 suhu kembali normal, kompos sudah jadi.
- Jika perlu diayak untuk memisahkan bagian
yang kasar. Kompos yang kasar bisa dicampurkan ke dalam bak pengomposan
sebagai activator.
- Keberhasilan pengomposan terletak pada
bagaimana kita dapat mengendalikan suhu, kelembaban dan oksigen, agar
mikroba dapat memperoleh lingkungan yang optimal untuk berkembang biak,
ialah makanan cukup (bahan organic), kelembaban (30-50%) dan udara segar
(oksigen) untuk dapat bernapas.
- Sampah organic sebaiknya dicacah menjadi
potongan kecil. Untuk mempercepat pengomposan, dapat ditambahkan
bio-activator berupa larutan effective microorganism (EM) yang dapat
dibeli di toko pertanian.